Powered By Blogger

Kamis, 06 Januari 2011

synopsis

Synopsis
Lovenne dan Felove dua cewek berkepribadian berbeda ini, dipertemukan di sebuah silly accident, Lovenne yang selalu berpikiran polos dan ceroboh tidak sengaja menumpahkan minuman sodanya ke Laptop Felove seorang ibu muda yang cantik namun kaku dan terkesan sombong. Insiden itu yang membuat mereka bermusuhan yang berakhir dengan perdamaian yang membuat mereka akrab walaupun perdebatan masih kerap kali terjadi
Bermula dari e-mail misterius yang diterima Lovenne, ia mengajak sahabatnya Felove menyelidiki kebenaran e-mail yang bercerita soal anak yang akan dibunuh ibunya, dari petunjuk e-mail itu mereka berhasil mencegah pembunuhan yang akan terjadi pada seorang anak yang menderita gangguan Psikologis
Karena keberhasilannya Lovenne dan Felove akhirnya mempunyai ide untuk membuat biro penyelidik seperti detektif, yang mereka beri nama DFL, banyak kasus yang mereka tangani dari kasus pencarian yang melibatkan pejabat tinggi, kasus terror seorang pengagum rahasia sampai akhirnya mereka sendiri terlibat dalam kasus penculikan yang hampir menghilangkan nyawa mereka sendiri

Selasa, 23 November 2010

my first flash

Soul
Pertama kali melihatmu di balik kaca tebal berpintu tiga, aku langsung jatuh cinta padamu, warna biru bergaris hitam membalut perawakanmu yang sedikit berisi dan tembam, “ secepatnya, aku akan memiliki kamu” kata hatiku yang tak mampu menyembunyikan keinginan otakku .
Tak bisa aku melepaskan pandanganku darimu walaupun revi yang sudah sejak tiga tahun ini ada bersamaku saat ini. Revi yang selalu menemaniku siang ataupun malam, setia menungguku menghampirinya dan mengajakku menikmati indahnya dunia berdua dengannya, seperti malam ini aku mengajaknya bermalam dipantai, hanya kami berdua sekedar melepaskan penat yang mendera karena rutinitasku yang menyita hampir delapan jam perhari. Revi, kamu selalu bisa menenangkan aku dengan wajahmu yang lembut tanpa noda.
Sesaat pikiranku melayang padanya setelah aku melihat teduh pandanganmu, aku mulai membandingkan dia dan kamu, kamu yang selalu setia, berperawakan kecil langsing, pandai mengatur uang yang ada di kantongku tentu saja karena kamu kurus, tak menuntut aku untuk ini dan itu, sedangkan dia, kata orang sih…, dia selalu meminta yang terbaik dan semua diukur dengan uang walaupun itu sebanding dengan apa akan dia beri setelah aku memilikinya, nanti. Aku berjibaku berusaha mengusir dia dalam otakku, bahkan sekarang hatiku pelan pelan sangat ingin memiliki dia, dengan tubuhnya yang lebih montok dari revi,ia kelihatan anggun dan elegan, setidaknya itu menurutku. “ah tak adil buat revi” kata sisiku yang baik, ”dia lebih semok dari revi, kamu pasti akan sangat bahagia dibuatnya”.sisi gelapku tak mau kalah mengaduk – aduk hatiku.
Esok hari setelah pulang dari pantai aku mendatangi dia, kali ini aku diam – diam, tanpa revi tahu. Kata bapakmu, walau agak semok, gerakanmu lincah dan gesit,bisa diandalkan di segala keadaan, bapakmu tampak ragu ragu mengucapkan kata ini “Dia makannya bayak”. Aku terkekek mendengar ucapan bapakmu dan kutimpali “ Pantas kamu semok”. Aku berniat mengajakmu pulang saat ini juga dengan perasan yang meledak bahagia, setelah aku meminangmu dengan uang sebesar 14 juta. Dengan senang hati bapakmu menerimaku. Tapi bagaimana dengan revi, pasti revi sudah menungguku di teras rumahku. “Lebih baik aku habiskan hari ini dengan dia mengelilingi kota ini dan berakhir di tepian pantai disambut sunset yang begitu merah tembaga memantul di cakrawala”, tempat biasa aku sering menghabiskan malam indah bersama revi. saat melangkah bersamamu beberapa jam ini, kakiku terasa ringan bergerak serasa tak ada beban membuatku tak sabar menunggu malam, melihat ombak yang meluap - luap, seakan laut tak mampu menampung hasratnya, seperti hatiku yang seakan melayang karena kamu berada sangat dekat denganku....”mulai malam ini”.
Hari ini aku akan mengajakmu pulang kerumahku, kamu tahu kalau dirumahku ada revi, tapi dengan anggun dan elegan kamu bilang tak kebertan, membuat aku semakin mencintaimu sepenuh hati. Disambut dengan tatapan dingin dan lesu revi aku mengajak dia memasuk halaman depan rumahku. Entah mengapa aku tak ingin melirik revi barang sedetikpun, mungkin karena aku merasa bersalah, atau....karena aku sudah punya yang lain yang semuanya masih terasa manis.
Sampai akhirnya aku melepaskan revi karena aku tidak sanggup lagi melihat revi selalu menungguku di teras rumah dengan bahasa diamnya, aku semakin merasa bersalah, ia tak pernah ku sentuh lagi. Dengan tatapan sedih revi meninggalkan rumahku ada rasa iba melihat revi, tapi sisi lainku berontak bahagia. aku sibuk merapikan kamar ”Kita”, menyingkirkan semua hal yang mengigatkan aku pada revi yang masih tertinggal, ku semprotkan parfumku ke setiap sudut ruangan. “Perfect!”. kemudian aku mengajakmu masuk dengan menuntun kedua tanganmu, ku elus lembut wajahmu...Aku berkata”
“Mulai malam ini,..... ini menjadi kamar kita .......my blue soul”

dedicated to my "skuter matik"

Minggu, 07 November 2010

alhamdulillah akhirnya my own blog
Tunggu entry selanjutnya ya.... cerpen, cerber, nove & flasl menyusul.

tq 4 ur in'